Saudi Arabia became the Arab Countries Affected by HIV Virus
18.762 cases have been found in Saudi Arabia since 1984
until the end of 2012 ( for 28 years )
Saudi Arabia is the Arab countries most affected by the HIV virus even though it is the largest country in the Arab world . According to a report released by the Ministry of Health on World AIDS
Day , said that 18 762 cases have been found in Saudi Arabia since 1984
until the end of 2012 , which includes 5,348 13,414 Saudis and
foreigners .
" There was a significant decrease of 6.1 per cent in the case of AIDS among Saudi compared to 2011 and 1.8 per cent compared to 2010 , " according to the report .
Health authorities have compulsory health checks for an extension of stay expatriates and before the issuance of new permits for workers .
Last year , about 1,233 new cases found infected with the virus , including 431 Saudis and 802 foreigners . There is a five to one ratio of AIDS among men and women of Arabia . Approximately 74 percent of patients with HIV are between the ages of 15 and 49 .
The report said that 96 percent of HIV- positive people through sexual contact , intravenous 2.5 percent and 1.5 percent due to infection during pregnancy .
Sanaa Felimban , chairman of the Saudi Charity Association for AIDS patients ( Saca ) , told Arab News : " No one can only assume that the virus will not affect them . More than 600 Saudi women are infected with AIDS post - marriage . Approximately 80 percent of Saudi women infected with the disease from their husbands . The majority of patients infected women find that they are only after having a couple of kids . "
Felimban said women should conduct AIDS tests before they get pregnant and even during the first few months of pregnancy .
Ziad Memish , deputy health minister , said : " The Ministry expands mobile unit for the diagnosis of HIV and AIDS-related counseling . " Expatriates who are diagnosed with HIV / AIDS be quarantined before being deported .
Kottukad Shihab , an Indian social worker , said : " Many expats who have contracted the virus are reluctant to return home for fear of stigma . In fact many people just refrain from getting tested at all because sosia discrimination . " The HIV virus has claimed more than 36 million people since the discovery of the virus more than 20 years ago .
This is the condition the country is considered as the land of the Muslims , but have a similar problem with the spread of HIV / AIDS with other countries . Many of the women who are victims of HIV because sex behavior from their husbands . Moreover, many solutions are programmed by the government does not touch the root of the problem , namely the possibility of closing all free sex among people is to close places of prostitution and strict penalties for sex offenders who have been set free as in Islamic law
( tomykhan / detikislam.com ) .
Source: Arabnews
Arab Saudi menjadi negara Arab paling terpengaruh oleh virus HIV meskipun merupakan negara terbesar di dunia Arab. Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Kesehatan pada Hari AIDS Dunia, mengatakan bahwa 18.762 kasus telah ditemukan di Arab Saudi sejak tahun 1984 sampai akhir 2012, yang meliputi 5.348 warga Saudi dan 13.414 orang asing.
“Ada penurunan yang signifikan dari 6,1 persen pada kasus AIDS di antara Saudi dibandingkan dengan tahun 2011 dan 1,8 persen dibanding 2010,” menurut laporan tersebut.
Otoritas kesehatan telah melakukan pemeriksaan kesehatan wajib selama perpanjangan ijin tinggal expatriat dan sebelum penerbitan izin baru bagi pekerja.
Tahun lalu, ditemukan sekitar 1.233 kasus baru terinfeksi virus, termasuk 431 warga Saudi dan 802 orang asing. Ada rasio AIDS lima berbanding satu antara pria dan wanita Saudi. Sekitar 74 persen pasien HIV adalah antara usia 15 dan 49.
Laporan itu mengatakan bahwa 96 persen orang positif HIV melalui hubungan seksual, 2,5 persen melalui suntikan dan 1,5 persen karena infeksi selama kehamilan.
Sanaa Felimban, ketua Asosiasi Charity Saudi untuk penderita AIDS ( SACA ), mengatakan kepada Arab News : “Tidak ada yang hanya boleh berasumsi bahwa virus tidak akan mempengaruhi mereka. Lebih dari 600 perempuan Saudi yang terinfeksi AIDS pasca – pernikahan. Sekitar 80 persen perempuan Saudi terinfeksi penyakit dari suami mereka. Mayoritas pasien wanita menemukan bahwa mereka terinfeksi hanya setelah memiliki beberapa anak-anak.”
Felimban mengatakan perempuan harus melakukan test AIDS sebelum mereka hamil dan bahkan selama beberapa bulan pertama kehamilan.
Ziad Memish, wakil menteri Kesehatan, mengatakan: “Kementerian memperluas unit mobile untuk diagnosis HIV dan konseling terkait AIDS.” Ekspatriat yang didiagnosis dengan HIV/AIDS akan dikarantina sebelum dideportasi.
Shihab Kottukad, seorang pekerja sosial India, mengatakan: “Banyak ekspatriat yang terjangkit virus enggan kembali ke rumah karena takut stigma. Bahkan banyak orang hanya menahan diri dari mendapatkan diuji sama sekali karena diskriminasi sosia.” Virus HIV telah merenggut lebih dari 36 juta orang sejak ditemukannya virus lebih dari 20 tahun yang lalu.
Beginilah kondisi negeri yang selama ini dianggap sebagai negeri kaum muslimin, namun memiliki persoalan serupa dengan penyebaran HIV/AIDS dengan negeri-negeri lain. Banyak para wanita yang menjadi korban HIV karena perilaku seks bebas dari suami-suami mereka. Apalagi solusi yang banyak diprogramkan oleh pemerintah tidak menyentuh akar permasalahan, yaitu menutup semua peluang terjadinya seks bebas dikalangan masyarakat yaitu dengan menutup tempat-tempat prostitusi dan sanksi yang tegas bagi pelaku seks bebas seperti yang telah diatur dalam syariah Islam (tomykhan/detikislam.com).
Sumber: arabnews
" There was a significant decrease of 6.1 per cent in the case of AIDS among Saudi compared to 2011 and 1.8 per cent compared to 2010 , " according to the report .
Health authorities have compulsory health checks for an extension of stay expatriates and before the issuance of new permits for workers .
Last year , about 1,233 new cases found infected with the virus , including 431 Saudis and 802 foreigners . There is a five to one ratio of AIDS among men and women of Arabia . Approximately 74 percent of patients with HIV are between the ages of 15 and 49 .
The report said that 96 percent of HIV- positive people through sexual contact , intravenous 2.5 percent and 1.5 percent due to infection during pregnancy .
Sanaa Felimban , chairman of the Saudi Charity Association for AIDS patients ( Saca ) , told Arab News : " No one can only assume that the virus will not affect them . More than 600 Saudi women are infected with AIDS post - marriage . Approximately 80 percent of Saudi women infected with the disease from their husbands . The majority of patients infected women find that they are only after having a couple of kids . "
Felimban said women should conduct AIDS tests before they get pregnant and even during the first few months of pregnancy .
Ziad Memish , deputy health minister , said : " The Ministry expands mobile unit for the diagnosis of HIV and AIDS-related counseling . " Expatriates who are diagnosed with HIV / AIDS be quarantined before being deported .
Kottukad Shihab , an Indian social worker , said : " Many expats who have contracted the virus are reluctant to return home for fear of stigma . In fact many people just refrain from getting tested at all because sosia discrimination . " The HIV virus has claimed more than 36 million people since the discovery of the virus more than 20 years ago .
This is the condition the country is considered as the land of the Muslims , but have a similar problem with the spread of HIV / AIDS with other countries . Many of the women who are victims of HIV because sex behavior from their husbands . Moreover, many solutions are programmed by the government does not touch the root of the problem , namely the possibility of closing all free sex among people is to close places of prostitution and strict penalties for sex offenders who have been set free as in Islamic law
( tomykhan / detikislam.com ) .
Source: Arabnews
Arab Saudi menjadi negara Arab paling terpengaruh oleh virus HIV meskipun merupakan negara terbesar di dunia Arab. Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Kesehatan pada Hari AIDS Dunia, mengatakan bahwa 18.762 kasus telah ditemukan di Arab Saudi sejak tahun 1984 sampai akhir 2012, yang meliputi 5.348 warga Saudi dan 13.414 orang asing.
“Ada penurunan yang signifikan dari 6,1 persen pada kasus AIDS di antara Saudi dibandingkan dengan tahun 2011 dan 1,8 persen dibanding 2010,” menurut laporan tersebut.
Otoritas kesehatan telah melakukan pemeriksaan kesehatan wajib selama perpanjangan ijin tinggal expatriat dan sebelum penerbitan izin baru bagi pekerja.
Tahun lalu, ditemukan sekitar 1.233 kasus baru terinfeksi virus, termasuk 431 warga Saudi dan 802 orang asing. Ada rasio AIDS lima berbanding satu antara pria dan wanita Saudi. Sekitar 74 persen pasien HIV adalah antara usia 15 dan 49.
Laporan itu mengatakan bahwa 96 persen orang positif HIV melalui hubungan seksual, 2,5 persen melalui suntikan dan 1,5 persen karena infeksi selama kehamilan.
Sanaa Felimban, ketua Asosiasi Charity Saudi untuk penderita AIDS ( SACA ), mengatakan kepada Arab News : “Tidak ada yang hanya boleh berasumsi bahwa virus tidak akan mempengaruhi mereka. Lebih dari 600 perempuan Saudi yang terinfeksi AIDS pasca – pernikahan. Sekitar 80 persen perempuan Saudi terinfeksi penyakit dari suami mereka. Mayoritas pasien wanita menemukan bahwa mereka terinfeksi hanya setelah memiliki beberapa anak-anak.”
Felimban mengatakan perempuan harus melakukan test AIDS sebelum mereka hamil dan bahkan selama beberapa bulan pertama kehamilan.
Ziad Memish, wakil menteri Kesehatan, mengatakan: “Kementerian memperluas unit mobile untuk diagnosis HIV dan konseling terkait AIDS.” Ekspatriat yang didiagnosis dengan HIV/AIDS akan dikarantina sebelum dideportasi.
Shihab Kottukad, seorang pekerja sosial India, mengatakan: “Banyak ekspatriat yang terjangkit virus enggan kembali ke rumah karena takut stigma. Bahkan banyak orang hanya menahan diri dari mendapatkan diuji sama sekali karena diskriminasi sosia.” Virus HIV telah merenggut lebih dari 36 juta orang sejak ditemukannya virus lebih dari 20 tahun yang lalu.
Beginilah kondisi negeri yang selama ini dianggap sebagai negeri kaum muslimin, namun memiliki persoalan serupa dengan penyebaran HIV/AIDS dengan negeri-negeri lain. Banyak para wanita yang menjadi korban HIV karena perilaku seks bebas dari suami-suami mereka. Apalagi solusi yang banyak diprogramkan oleh pemerintah tidak menyentuh akar permasalahan, yaitu menutup semua peluang terjadinya seks bebas dikalangan masyarakat yaitu dengan menutup tempat-tempat prostitusi dan sanksi yang tegas bagi pelaku seks bebas seperti yang telah diatur dalam syariah Islam (tomykhan/detikislam.com).
Sumber: arabnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar