Sabtu, 14 Juni 2014

Personal Protective Equipment (PPE)/ APD: Alat Pelindung Diri



The study on the description of personal protective equipment (PPE) and personal hygiene for
laboratorian were undertaken, in relation to high risk factor being infected with diseases including
HIV/AIDS, in clinical laboratory Ciptomangunkusumo Hospital, Jakarta, in 2001. 
 
 
 
  Studi deskripsi pada  alat pelindung diri (APD) dan kebersihan pribadi untuk
pegawai laboratorium yang dilakukan, dalam kaitannya dengan faktor risiko tinggi terinfeksi penyakit termasuk HIV / AIDS, di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo laboratorium klinis, Jakarta, pada tahun 2001. 

The study on the description of personal protective equipment (PPE) and personal hygiene for
laboratorian were undertaken, in relation to high risk factor being infected with diseases including
HIV/AIDS, in clinical laboratory Ciptomangunkusumo Hospital, Jakarta, in 2001. The number of samples are 48 personnel who work in laboratories (24 hour, emergency installation, hematology, and child
laboratory), and the study design is cross-sectional.  The risk level is being scored in several criteria.  There
are 56.8% laboratorian who did not use PPE.  Based on risks, the high risk group is those who work in
child laboratory (100%) and hematological laboratory (75%).  Based on personal hygiene habit after
handling specimen, such as handwashing, 45.4% personnel had bad personal hygiene, thus the high risk group in child laboratory and hematological laboratory are both 75%. 
 
CONCLUSION
From these results it can be concluded that based on the use of PPE, more than 40% of workers in several laboratories (IGD, hematology, and children) at high risk of infection of disease dangerous, and 20% based on personal hygiene in the laboratory personnel at high risk in hematology laboratory , 75% of workers at high risk of infection of disease dangerous good by the use of PPE and personal hygiene is not the main reason for use of PPE by laboratory personnel are not available because of PPE in the laboratory.

ADVICE
According to me, It needs counseling for laboratory workers about the importance of using PPE when working sample handling and personal hygiene especially after work. Regulations on the use of PPE and wash hands after work needs to be applied strictly, the sanctions when violated and given the guidance and supervision of the officers of the discipline in the use of PPE and personal hygiene.


Abstrak.

Studi pada deskripsi alat pelindung diri (APD) dan kebersihan pribadi untuk
pegawai laboratorium yang dilakukan, dalam kaitannya dengan faktor risiko tinggi terinfeksi penyakit termasuk HIV / AIDS, di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo laboratorium klinis, Jakarta, pada tahun 2001.

Jumlah sampel
adalah 48 personel yang bekerja di laboratorium (24 jam, instalasi gawat darurat, hematologi, dan anak
laboratorium), dan desain penelitian adalah cross-sectional. Tingkat risiko sedang mencetak gol di beberapa kriteria. di sana
adalah 56,8% pegawai laboratorium yang tidak menggunakan APD. Berdasarkan risiko, kelompok risiko tinggi adalah mereka yang bekerja di
laboratorium anak (100%) dan laboratorium hematologi (75%). Berdasarkan kebiasaan kebersihan pribadi setelah
penanganan spesimen, seperti mencuci tangan, 45,4% memiliki personel kebersihan pribadi yang buruk, sehingga kelompok berisiko tinggi di laboratorium anak dan laboratorium hematologi keduanya 75%.

Kata kunci: laboratorium klinis, tingkat risiko, kebersihan pribadi.
 
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan penggunaan APD, lebih dari 40% petugas di beberapa laboratorium (IGD, hematologi, dan anak)  berisiko tinggi terinfeksi penyakit yang berbahaya, dan berdasarkan hygiene perorangan 20% petugas di laboratorium tersebut yang berisiko tinggi Di laboratorium hematologi, 75% petugas berisiko tinggi terinfeksi penyakit berbahaya baik berdasarkan penggunaan APD maupun higiene perorangan Alasan utama tidak digunakan APD oleh petugas laboratorium adalah karena tidak tersedia APD di laboratorium.

SARAN
Menurut saya perlu penyuluhan bagi petugas laboratorium tentang pentingnya penggunaan APD saat bekerja menangani sampel dan higiene perorangan terutama setelah bekerja. Peraturan tentang penggunaan APD dan mencuci tangan setelah bekerja  perlu di-terapkan secara ketat, dengan diberikan sanksi apabila dilanggar serta bimbingan dan pengawasan terhadap petugas tentang disiplin dalam hal penggunaan APD dan higiene perorangan.  
 


Keywords: clinical laboratory, level of risk, personal hygiene

Tidak ada komentar:

Posting Komentar