DOLLY HAS BEEN A PROOF THAT THERE HAS BEEN INJUSTICE IN GETTING A JOB IN INDONESIA.
SHOULD THE CLOSURE DOLLY BE DONE, WHO CAN GUARANTEE FREE INDONESIA FROM PROSTITUTES ?
Dozens of workers from the Dolly prostitutes, pimps, street vendors,
and the house owner came to the Village Office Putat Jaya, Sawahan
Surabaya Mayor Tri Rismaharini canceled attend a rally in support closure of Dolly, Friday (06/13/2014). Until this news was revealed, the news about the cause of the cancellation has not been obtained.According
to one of speculation, the cancellation occurred because there was an
ambush of a group of residents repellent Dolly closure. However, word got out also that the agenda today Risma solid.As of 11:30 pm, Risma is not yet visible in front of the Village Office Putat Jaya, where the action will take place. Meanwhile, dozens of residents who plan to block action supported Dolly closing one by one left the village office. In the same place, the police still kept vigil.Head of Public Relations Mohammed Fikser Surabaya City Government
confirmed on this justifies that Risma originally scheduled to attend a
rally in support closing Dolly."However, I do not know why it was canceled. Clearly, at 10:00 am,
Mrs. Risma scheduled to receive guests in his office," said Fikser.Earlier,
dozens of workers from the Dolly prostitutes, pimps, street vendors,
and the house owner came to the Village Office Putat Jaya, Sawahan. They obtain information about support groups closing action Dolly.Actions to support the accused as Dolly closure action because participants pay rations of rice after the action. They also earn money to eat. "I
have evidence that the distribution of rice, and the rice I gave
evidence to the village," said the PR Front Workers Localization (FPL),
Slamet.
Surabaya Mayor Tri Rismaharini
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini batal menghadiri aksi damai mendukung penutupan tempat lokalisasi Dolly, Jumat (13/6/2014). Hingga berita ini diturunkan, kabar mengenai penyebab pembatalan tersebut belum diperoleh.
Menurut salah satu spekulasi yang muncul, pembatalan terjadi karena ada penghadangan dari kelompok warga penolak penutupan Dolly. Namun, tersiar kabar juga bahwa agenda Risma pada hari ini padat.
Hingga pukul 11.30 WIB, Risma memang belum terlihat di depan Kantor Kelurahan Putat Jaya, tempat aksi akan digelar. Sementara itu, puluhan warga yang berencana menghadang aksi dukung penutupan Dolly pun satu per satu meninggalkan kantor kelurahan. Di tempat yang sama, aparat polisi masih tetap berjaga.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Muhammad Fikser yang dikonfirmasi tentang hal ini membenarkan bahwa Risma semula diagendakan akan menghadiri aksi damai mendukung penutupan Dolly.
"Akan tetapi, saya belum tahu mengapa dibatalkan. Yang jelas, pukul 10.00 WIB, Ibu Risma dijadwalkan menerima tamu di ruang kerjanya," kata Fikser.
Sebelumnya, puluhan pekerja Dolly dari kalangan PSK, mucikari, PKL, dan pemilik wisma mendatangi Kantor Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan. Mereka memperoleh informasi mengenai aksi kelompok pendukung penutupan Dolly.
Aksi mendukung penutupan Dolly itu dituding sebagai aksi bayaran karena peserta memperoleh jatah beras seusai aksi. Mereka juga mendapatkan uang makan. "Saya punya bukti pembagian beras itu, dan bukti beras sudah saya berikan ke kelurahan," kata Humas Front Pekerja Lokalisasi (FPL), Slamet.
Menurut salah satu spekulasi yang muncul, pembatalan terjadi karena ada penghadangan dari kelompok warga penolak penutupan Dolly. Namun, tersiar kabar juga bahwa agenda Risma pada hari ini padat.
Hingga pukul 11.30 WIB, Risma memang belum terlihat di depan Kantor Kelurahan Putat Jaya, tempat aksi akan digelar. Sementara itu, puluhan warga yang berencana menghadang aksi dukung penutupan Dolly pun satu per satu meninggalkan kantor kelurahan. Di tempat yang sama, aparat polisi masih tetap berjaga.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Muhammad Fikser yang dikonfirmasi tentang hal ini membenarkan bahwa Risma semula diagendakan akan menghadiri aksi damai mendukung penutupan Dolly.
"Akan tetapi, saya belum tahu mengapa dibatalkan. Yang jelas, pukul 10.00 WIB, Ibu Risma dijadwalkan menerima tamu di ruang kerjanya," kata Fikser.
Sebelumnya, puluhan pekerja Dolly dari kalangan PSK, mucikari, PKL, dan pemilik wisma mendatangi Kantor Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan. Mereka memperoleh informasi mengenai aksi kelompok pendukung penutupan Dolly.
Aksi mendukung penutupan Dolly itu dituding sebagai aksi bayaran karena peserta memperoleh jatah beras seusai aksi. Mereka juga mendapatkan uang makan. "Saya punya bukti pembagian beras itu, dan bukti beras sudah saya berikan ke kelurahan," kata Humas Front Pekerja Lokalisasi (FPL), Slamet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar